Prinsip - Prinsip
Pembelajaran Yang Menyenangkan
·
Respon akan diulang, bila akibat yang ditimbulkan menyenangkan
Jadi, suatu pembelajaran
akan mendapatkan respon balik bila suatu materi yang disampaikan menyenangkan,
karena suatu yang menyenangkan cenderung dilakukan berulang – ulang. Contoh dari
implikasinya adalah dengan pemberian umpan balik harus positif.
·
Perilaku belajar tidak hanya akibat dari respon, tetapi juga pengaruh
kondisi lingkungan siswa
Perilaku belajar tidak
hanya hasil dari proses belajar didalam kelas, tetapi juga berpengaruh dari
lingkungannya. Maka dari itu lingkungan belajar harus kondusif dan metode serta
media yang digunakan harus variatif. Dengan penggunaan media yang bervariasi
tentunya akan meningkatkan daya tarik peserta didik dalam belajar.
·
Perilaku yang dihasilkan akan berkurang bila tidak diperkuat dengan akibat
yang menyenangkan
Suatu materi akan hilang
jika siswa tak merasakan kesenangan dalam melakukan proses pembelajaran. Maka dari
itu suatu materi yang disampaikan seharusnya mampu berperan dalam kehidupan
sehari – hari siswa.
·
Belajar yang terbatas akan ditransfer ke situasi lain secara terbatas pula
Suatu implikasi dari
belajar akan terbatas bila belajarnya saja dibatasi. Maka dari itu kegiatan
belajar harus berperan penting dalam kondisi nyata siswa agar suatu materi yang
disampaikan kepada siswa akan diterima dengan baik.
·
Belajar menggeneralisasi dan membedakan adalah dasar untuk belajar yang
kompleks
Maka setiap pengajar
harus mampu menggeneralisasi suatu materi atau bahan ajar yang nantinya akan
terbentuk konsep yang sesuai dengan kenyataan atau valid dan pembelajaran yang
dilakukan harus sistematis dan menggunakan contoh maupun non contoh dari teori
yang disampaikan.
·
Kesiapan mental mempengaruhi perhatian dan ketekunan selama proses belajar
berlangsung
Bila siswa tak tertatik
kepada apa yang disampaikan bagaimana siswa ingin memperhatikan suatu materi
yang disampaikan. Oleh karena itu, pengajar harus lebih variatif dalam
penyampaian materi, misal bisa dengan menggunakan media yang menarik dan
variatif agar menarik perhatian siswa. Maka dari itu siswa harus dibangun
mental yang baik dan yang dapat mendorong keinginan suatu belajar dalam dirinya
meningkat.
·
Kegiatan belajar yang dibagi kecil – kecil disertai cara penyelesaian untuk
setiap langkah akan mempercepat pencapaian tujuan belajar
Pemberian suatu materi
yang dibagikan sekaligus ( banyak ) yang tak memperhatikan kapasitas siswa akan
menghambat suatu pencapaian tujuan belajar. Maka dari itu jangan memberikan
materi secara langsung ( semua materi diberikan tanpa ada penjelasan rinci ),
tetapi bagikan sedikit demi sedikit dan jelaskan secara rinci serta langkah –
langkah dalam mempercepat tujuan belajar. Implikasinya dengan penggunaan modul
dan paket belajar lainnya.
·
Kebutuhan menyederhanakan materi yang kompleks dapat dilakukan dengan
menggunakan suatu model
Menjelaskan materi yang
kompleks sangat tidak mudah, dibutuhkan suatu model yang dapat menyederhakana
suatu materi. Dalam arti dalam penyampaiannya siswa dapat memahami isi materi
yang disampaikan, dengan menggunakan metode dan media yang tepat maka
peyederhanaan suatu materi berjalan dengan baik.
·
Keterampilan tingkat tinggi pada dasarnya terbentuk dari keterampilan yang
sederhana
Keterampilan yang
tingkat tinggi tidak hanya menggunakan suatu teknologi yang canggih dan rumit,
tetapi bisa dengan keterampilan yang sederhana saja. Kesederhanaan tersebut dapat
membentuk kemampun menjadi level teratas, contoh hal sederhana adalah
menganalisis suatu tujuan pembelajaran agar belajar menjadi sistematis.
·
Belajar akan lebih cepat bila siswa memperoleh umpan balik dan cara
meningkatkanya.
Jadi, paham atau
tidaknya siswa dalam belajar dapat dilihat dari umpan balik siswa kepada
pengajar. Dan tentunya pengajar berpengaruh penting dalam membantu siswa
meningkatkan ilmu pengetahuannya. Implikasinya adalah suatu kemajuan siswa
harus diinformasikan secara teratur.
·
Perkembangan dan kecepatan siswa dalam belajar sangat bervariasi
Pastinya karakter
peserta didik berbeda – beda, dan daya tangkap siswa pastinya memiliki
perkembangan dan kecepatan yang heterogen. Maka dari itu pengajar tidak boleh
memaksa semua siswa untuk mengerti, tetapi memberikan solusi kepada siswa yang
tak mengerti. Misal dengan perancangan materi secara individual kepada siswa.
·
Dengan persiapan yang baik siswa dapat mengorganisasikan kegiatan
belajarnya sendiri
Alangkah baiknya jika
seorang siswa baca – baca terlebih dahulu materi apa yang akan disampaikan,
agar siswa memiliki suatu persiapan yang baik. Dengan persiapan yang baik dalam
belajar siswa akan mudah mengorganisasikan kegiatan belajarnya dengan baik dan
akan lebih mudah paham apa yang disampaikan oleh pengajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar